Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kena Berbagai Masalah, Ini Akibatnya Bagi Pariwisata Indonesia

image-gnews
Pengunjung berkeliling dengan perahu di obyek wisata Danau Paisupok di Desa Lukpanenteng, Sulawesi Tengah, Selasa, 3 Desember 2019.  Pemerintah setempat terus menata dan mengembangkan potensi wisata alam unggulannya agar dapat menarik dan meningkatkan angka kunjungan wisata ke deaerah itu. ANTARA
Pengunjung berkeliling dengan perahu di obyek wisata Danau Paisupok di Desa Lukpanenteng, Sulawesi Tengah, Selasa, 3 Desember 2019. Pemerintah setempat terus menata dan mengembangkan potensi wisata alam unggulannya agar dapat menarik dan meningkatkan angka kunjungan wisata ke deaerah itu. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gempa di Pulau Lombok pada 2018 dan erupsi Gunung Agung pada 2019, membutuhkan waktu untuk memulihkan kunjungan wisatawan mancanegara di dua destinasi itu. Meskipun mengganggu target kunjungan, angka kunjungan wisatawan mancanegara naik secara nasional.   

Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada Oktober 2019 naik 4,86 persen yakni dari 1,29 juta menjadi 1,35 juta wisman dibanding jumlah kunjungan bulan yang sama pada tahun lalu.
 
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat secara kumulatif dari Januari-Oktober 2019 jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 13,62 juta wisman atau naik 2,85 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
 
Plt. Kepala Biro Komunikasi Publik, Kemenparekraf Guntur Sakti, di Jakarta, Rabu (4/12/2019) mengatakan, ada kenaikan jumlah kunjungan wisman ke Indonesia selama Oktober 2019 bahkan kenaikan juga terjadi selama periode Januari–Oktober 2019. 
 
Wisatawan menanti matahari terbit di Gunung Telomoyo, Desa Sepakung, Banyubiru, Kabupaten Semarang, Ahad, 10 November 2019. Gunung ini menjadi salah satu destinasi wisata alam favorit bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. ANTARA/Aji Styawan
 
“Secara kumulatif Januari sampai Oktober 2019 ada kenaikan, namun jika dibandingkan September 2019, jumlah kunjungan wisman Oktober 2019 memang turun,” katanya. 
 
Ia mengatakan, penurunan jumlah kunjungan wisman ke Indonesia dari bulan sebelumnya, itu dikarenakan di berbagai negara memiliki musim dan kendala yang berbeda dan tren penurunan tersebut juga terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. 
 
Dampak penurunan juga, lanjut Guntur, terjadi lantaran faktor bencana alam maupun non-alam seperti, beberapa daerah terjadi isu yang terkait dengan keamanan dan kondisi politik. Indonesia bahkan menjadi sorotan negara, semisal Australia menerbitkan travel advice bagi warganya terkait sejumlah peraturan yang dianggap kurang menguntungkan wisatawan. 
 
Bahkan dari hasil kajian dengan menggunakan data sentimen menunjukkan bahwa terkait sejumlah isu di Indonesia, hampir 90 persen dari crawling data media sosial Australia menunjukkan sentimen negatif. Kerusuhan di Wamena misalnya menjadi salah satu perhatian bagi Australia. Dalam kerusuhan itu, sejumlah warga Australia ditangkap dengan dugaan terlibat dalam aksi tersebut.
 
Lalu tren wisatawan global juga sedang mengalami penurunan terutama dari Eropa, lantaran sedang terjadi perlambatan ekonomi seperti kasus Brexit di Inggris, Yellow vaste di Prancis, dan isu integrasi di Spanyol. 
 
Wisatawan Eropa ada yang lebih tertarik ke negara ASEAN lainnya seperti Thailand dan Vietnam karena dianggap lebih murah paket wisatanya.
 
Meskipun begitu ada beberapa destinasi yang mengalami kenaikan seperti dari pintu Bali dan Lombok. Kenaikan diperkirakan karena faktor kesiapan amenitas, aksesibilitas, dan atraksi (3A) sudah tersedia dengan baik, sehingga memudahkan wisatawan untuk melakukan perjalanan.
 
Ramayana Suites & Resort Kuta, Bali.
 
Hal tersebut juga, lantaran Bali dan Lombok memiliki letak geografis yang tidak jauh dari Australia, destinasi yang sesuai dengan karakteristik Australia dan memiliki sejumlah penerbangan langsung. Sementara, Jakarta masih menjadi tujuan utama business traveler.
 
Catatan lainnya, kenaikan pada Oktober 2019 dibandingkan 2018 dikarenakan adanya pembukaan rute baru, maskapai Virgin Australia dari Darwin – Denpasar, lalu maskapai Malindo Air Adelaide – Denpasar, dan Sydney – Denpasar. Serta maskapai Air Asia dari Perth menuju Lombok.
 
“Ada penurunan lantaran tren atau seasonality tiap negara berbeda-beda, ada yang masanya sudah selesai musim liburan ada yang baru akan berlibur. Dan biasanya akan meningkat pada Desember,” katanya.
 
Lalu kendala juga terjadi bagi wisatawan India, penurunan wisatawan yang mendominasi Bali itu lantaran tidak adanya penerbangan langsung dari India ke Indonesia seperti tahun lalu. Lalu di India juga sedang banyaknya festival keagamaan pada periode Agustus – Oktober 2019 dimulai dari Ganesh Chaturhi dan Diwali.
 
Sama seperti India, pasar Tiongkok juga mengalami penurunan. Hal itu terjadi karena banyak charter flight ke Indonesia yang batal terbang selama 2019 -- terutama sejak 8 bulan terakhir. 
 
Selain Bali, kawasan Mandalika mulai digemari wisatawan asal Timur Tengah terutama dari Uni Emirat Arab. Dok. Kemenparekraf
 
Guntur juga menjelaskan, secara kumulatif (Januari–Oktober 2019), wisman yang datang dari wilayah ASEAN naik persentasenya paling tinggi, yaitu sebesar 17,78 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan wilayah Asia selain ASEAN memiliki persentase penurunan paling besar, yaitu sebesar 10,28 persen. 
 
Sementara menurut kebangsaan, kunjungan wisman yang datang ke Indonesia selama 2019 paling banyak berasal dari wisman berkebangsaan Malaysia sebanyak 2,58 juta kunjungan (18,94 persen), Tiongkok 1,77 juta kunjungan (13,01 persen), Singapura 1,55 juta kunjungan (11,38 persen), Australia 1,15 juta kunjungan (8,42 persen), dan Timor Leste 1,02 ribu kunjungan (7,48 persen).
 
Sejumlah wisatawan mengamati Patung Garuda Dewa Wisnu di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana, Badung, Bali, Kamis 7 November 2019. atung ini terbuat dari campuran tembaga dan baja seberat 4.000 ton, dengan tinggi 75 meter dan lebar 60 meter. ANTARA FOTO/Zabur Karuru
 
“Kami terus berkoordinasi dengan para stakeholder pariwisata untuk mengoptimalisasikan pencapaian target wisman pada sisa akhir tahun. Seperti melakukan joint promotion dengan maskapai, mengundang influencer asal Australia, dan menggelar FGD Penyusunan Paket Wisata Beyond Lombok sebagai Hub Air Asia," katanya.
 
 
 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

5 jam lalu

Barang bukti kasus 10 kilogram narkoba jenis sabu dan ekstasi di Polda Metro Jaya, pada Jumat, 1 Maret 2019.  Tempo/Adam Prireza
Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

Polisi kembali membongkar pabrik narkoba.


Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

6 jam lalu

Kejati Bali tangkap tangan Bendesa Adat karena melakukan pemerasan, Kamis 2 Mei 2024. FOTO: dokumen  Puspenkum Kejati Bali.
Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.


Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

7 jam lalu

Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Komisaris Besar Polisi Wisnu Prabowo menunjukkan barang bukti dan pelaku pembunuhan seorang perempuan asal Bogor di Polsek Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Rolandus Nampu
Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.


Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

8 jam lalu

Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Komisaris Besar Polisi Wisnu Prabowo menunjukkan barang bukti dan pelaku pembunuhan seorang perempuan asal Bogor di Polsek Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Rolandus Nampu
Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali


Awal Mei 2024, Dua Event Internasional Digelar di Nusa Dua Bali

16 jam lalu

The Nusa Dua Bali (ITDC)
Awal Mei 2024, Dua Event Internasional Digelar di Nusa Dua Bali

Nusa Dua Bali jadi lokasi Asia Pacific Media Forum (APMF) 2024 dan The 2nd UN Tourism Conference on Women Empowerment In Tourism in Asia Pacific 2024.


Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

18 jam lalu

Wisatawan mengunjungi Grand Palace, salah satu tempat wisata utama karena Thailand mengharapkan kedatangan wisatawan Tiongkok setelah Tiongkok membuka kembali perbatasannya di tengah pandemi virus corona (COVID-19), di Bangkok, Thailand, 7 Januari 2023. REUTERS/Athit Perawongmetha
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.


Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

20 jam lalu

Kejaksaan Tinggi Bali merekonstruksi operasi tangkap tangan terhadap Bendesa Adat Berawa KR atas dugaan pemerasan terhadap seorang investor sebesar Rp 10 miliar untuk rekomendasi izin investasi. Reka ulang adegan itu digelar di Cafe Casa Bunga, Renon, Denpasar, pada Jumat, 3 Mei 2024. Foto: Kejaksaan Tinggi Bali
Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

Seorang Bendesa Adat Berawa di Bali berinisial KR diduga memerasa pengusaha demi memberikan rekomendasi izin investasi


Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

1 hari lalu

Kejati Bali tangkap tangan Bandesa Adat karena melakukan pemerasan, Kamis 2 Mei 2024. FOTO: dokumen  Puspenkum Kejati Bali.
Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.


Vila di Bali Ini Dibangun dari Pesawat Boeing 737 Bekas, Harga Sewa Mulai dari Rp49,5 Juta per Malam

1 hari lalu

Private Jet Villa yang dibuat dari pesawat Boeing 737 bekas di Uluwatu, Bali (privatejetvilla.com)
Vila di Bali Ini Dibangun dari Pesawat Boeing 737 Bekas, Harga Sewa Mulai dari Rp49,5 Juta per Malam

Vila di Bali ini unik, memiliki kolam renang tanpa batas, koki pribadi, dan pengalaman yang hanya bisa didapat di pesawat, seperti teras di sayapnya.


17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

1 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, kini tak lagi menyandang status sebagai bandara internasional. Foto diambil beberapa waktu lalu. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.